politik

Abdul Rahman dan Kardini Ribut di Deklarasi Damai Pilkada Tim Hukum Bahtera : Santai Saja!

Abdul Rahman dan Kardini Ribut di Deklarasi Damai Pilkada Tim Hukum Bahtera : Santai Saja! Salah satu Calon Bupati nomor urut 4 yakni Abdul Rahman ribut diatas panggung, ia menuduh adanya penekanan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diduga dilakukan oleh Paslon Bupati dan Wakil Bupati Muna, nomor urut 1, Bachrun – Asrafil selaku petahana.

Baca Juga :
BAHTERA Tunjukan Kimistri Kuat di Penetapan Nomor Urut Angka 1 Simbol Kebersamaan

Abdul Rahman dan Kardini Ribut di Deklarasi Damai Pilkada Tim Hukum Bahtera : Santai Saja! Tuding Petahana Tekan ASN

Keributan itu terjadi di Barugano Wuna dalam acara Deklarasi kampanye Damai yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Muna pada Selasa 24 September 2024. Rahman berujar bahwa Paslon Bahtera menekan ASN. Hal itu ia utarakan di panggung saat deklarasi damai. Dia juga mengungkapkan bahwa hal tersebut adalah sebuah fakta yang terjadi dan pernah dialami oleh dirinya.

“Ini fakta yang saya nyatakan. Contohnya adik saya pegawai negeri dilarang ketemu kita,” Ucapnya, mengarahkan pernyataannya kepada Paslon Nomor urut 1 yang berakronimkan Bahtera.

Ujaran Rahman kemudian ditimpali oleh Laode Kardini. Yang seolah menyudutkan Paslon Bachrun – Asrafil. “Iya begitu. Jangan lagi ada yang bikin kacau di Pilkada,” sambung Kardini.

ASN Tidak Boleh Tunjukan Keberpihakan Meski Keluarga

Hal ini ditanggapi santai oleh Tim Hukum Bahtera, La Ode Muhram Naadu. Ia berdalih bahwa sudah benar ASN tidak boleh menunjukan keberpihakan meskipun ada hubungan keluarga.

“Santai saja. Itukan terkait netralitas ASN. Tidak boleh menunjukan keberpihakan. Contohnya, kemarin waktu pengantaran pengundian nomor urut paslon, Ibu Plt. Bupati tidak ikut mengantar, karena ia paham netralitas ASN. Ini contoh keteladanan pemimpin buat kita semua,” jelas Muhram Naadu.

Terkait Pelanggaran Netralitas ASN Menjadi Ranah Bawaslu

Muhram Naadu menjelaskan bahwa Pasangan Bahtera menampik tuduhan ini. Karena terkait hal tersebut sudah menjadi ranah Bawaslu Muna. Justru Paslon lain yang melibatkan ASN dan ini terbukti. “Agaknya kurang elok jika menuduh Pasangan Bahtera menekan para ASN. Karena kami sudah melaporkan beberapa ASN yang melanggar Netralitas ke Bawaslu Muna dan sudah direkomendasi ke BKN. Notabene ASN tersebut mendukung Paslon lain. Ini bukti bahwa tidak ada tekanan. Kami memberi bukti ya, bukan menuduh dan memprovokasi,” ujarnya.

Muhram Naadu menjelaskan bahwa pihaknya selalu menjaga politik santun dengan menghargai semua pihak yang terlibat. Ini demi mensukseskan Pilkada Muna 2024.

“Kita apresiasi KPUD Muna yang telah menyelenggarakan deklarasi damai. Perihal ASN ada ranahnya sendiri, mereka punya hak politik. Mereka paham netralitas dan pasti tahu siapa yang berpengalaman dan berintegritas untuk memimpin Muna,” imbuhnya.

Kesantuanan dan Keteladanan BAHTERA Menjadi Pedoman Tim Bergerak di Lapangan

Abdul Rahman dan Kardini Ribut di Deklarasi Damai Pilkada Tim Hukum Bahtera Santai Saja!
Ketua tim hukum BAHTERA, La Ode Muhram Naadu bersama calon Bupati Muna, Drs. H. Bachrun, M.Si.

Lanjut Muhram, Pasangan Bachrun – Asrafil selalu menunjukan dan mengingatkan kesantunan kepada seluruh Tim. Keteladanan ini menjadi pedoman seluruh Tim dalam bergerak di lapangan. “Pasangan Bachrun – Asrafil ini adalah pasangan yang penuh keteladanan. Mereka ini orang-orang bijak, tenang dan berpengalaman dalam memimpin birokrasi. Mereka ASN teladan yang patut dicontoh,” tutupnya.

Menurut juru bicara (Jubir) BAHTERA, Ficki Mubarak Natsir, kehadiran para camat serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) adalah untuk memenuhi undangan resmi yang disampaikan oleh KPUD sebagai bagian dari upaya menjaga kondusivitas dan netralitas selama masa kampanye.

Baca Juga :
Sekda Buka Turnamen Mini Soccer Bupati Muna Cup Alun-alun FC Menang Tipis

“Undangan tersebut bagian dari prosedur yang lazim dilakukan dalam setiap kegiatan resmi yang melibatkan berbagai elemen pemerintah daerah. Kehadiran para camat tidak dimaksudkan untuk memberikan keuntungan atau tekanan politik kepada salah satu pasangan calon,” jelas Fiki.

Tudingan Abdul Rahman dan Kardini Harus Ditanggapi dengan Bijak

Fiki menilai bahwa tudingan paslon nomor urut 4 dan 5 harus ditanggapi dengan bijak. Ia menyarankan agar setiap pihak lebih fokus pada program dan visi misi yang ditawarkan kepada masyarakat ketimbang menuduh pihak lain melakukan kecurangan atau tekanan.

“Kehadiran camat dalam acara resmi tidak selalu identik dengan keberpihakan politik. Jadi tidak serta-merta ada intervensi terhadap netralitas PNS,” tandasnya.

Paslon BAHTERA: Menghormati Setiap Pendapat dan Tudingan

Sementara itu, pasangan calon nomor urut 1, Bachrun – Asrafil, menanggapi tudingan tersebut dengan tenang. Mereka menegaskan bahwa kehadiran para camat dan Forkopimda adalah bagian dari tanggung jawab mereka sebagai pejabat pemerintah yang harus mendukung setiap kegiatan resmi yang diselenggarakan oleh KPUD.

“Kami menghormati setiap pendapat dan tudingan yang ada, namun kami tegaskan bahwa kami tidak pernah mempengaruhi atau menekan PNS untuk berpihak pada kami. Kami fokus pada visi dan misi kami untuk membangun Muna yang lebih baik,” ujar Bachrun.

Laporan: Hendrik Kurniawan
Editor: Andhika Trisetia

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button