MUNA-TAJAM.Co, Meski ditengah ancaman iklim ekstrim berkepanjangan, namun sejauh ini debit mata air Jompi yang menjadi sumber pasokan air bersih di beberapa Kecamatan wilayah Kota Raha, Kabupaten Muna masih dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari warga terdampak.
Kabar baik itu disampaikan oleh Direktur Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Muna, Muh Nurhayat Fariki. Ia mengatakan, saat ini PDAM melayani kebutuhan air bersih lebih dari 11 ribu pelanggan yang tersebar di Kecamatan Katobu, Batalaiworu dan disebagian Kecamatan Lasalepa, Duruka, Lohia dan Kecamatan Kontunaga.
Dimana, debit mata air jompi masih dalam kondisi aman dan PDAM masih maksimal mendistribusikan ke masyarakat.
“Kalau soal debit mata air Jompi, Alhamdulillah, sampai sekarang masih aman untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi pelanggan,” ujar Yayat Firiki sapaan akrabnya, Senin (23/10/2023).
Kendati, dengan pasokan air yang masih memadai saat ini, Yayat Fariki tetap mengingatkan kepada masyarakat secara umum untuk berhemat dalam penggunaan air ditengah ancaman kekeringan meteorologis.
“Kami (PDAM) terus berupaya secara maksimal untuk memperbaiki pompa air dan pipa jaringan guna memastikan masyarakat tidak kesulitan dalam mendapatkan pasokan air bersih ditengah ancaman kekeringan ini,” tutupnya.
Diketahui Langkah yang dilakukan PDAM Muna ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga ketersediaan air bersih bagi seluruh warga di wilayah tersebut khususnya yang terdampak.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mengeluarkan peringatan dini iklim ekstrim terkait potensi kekeringan meteorologis yang disebabkan karena tingkat curah hujan suatu daerah dibawah normal.
Peringatan ini dikeluarkan pada 20 Oktober 2023 lalu berdasarkan data terkini yang memperlihatkan indikasi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu kedepan.
Terdapat 13 Kabupaten/Kota di wilayah Sultra diantaranya adalah Kabupaten Muna dan Muna Barat (Mubar), diperkirakan akan mengalami kondisi kekeringan yang berpotensi mengganggu aktivitas sehari-hari dengan kategori Awas dan Siaga.
Laporan: Arto Rasyid