Muna

Buka Jalan Konservasi Mangrove! Bupati Muna Beri Bantuan 1000 Bibit Siap Tanam ke PT MPS

Buka Jalan Konservasi Mangrove! Bupati Muna Beri Bantuan 1000 Bibit Siap Tanam ke PT MPS. Terobosan inovatif PT Mitra Pembangunan Sultra (MPS), yang membuka jalan dalam menjaga kelestarian tanaman mangrove, rupanya mendapat perhatian serius dari Bupati Muna, Drs. H. Bachrun, M.Si. Tanpa menunda waktu, orang nomor wahid di Bumi Sowite itu turun langsung meninjau lokasi konservasi yang berada dalam area operasional industri perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur jalan, jembatan, dan bangunan, Rabu, 18 Juni 2025.

Baca Juga : Tersembunyi Kisah Inspiratif Gomberto Dibalik Program Asimilasi Rutan Raha

Buka Jalan Konservasi Mangrove! Bupati Muna Beri Bantuan 1000 Bibit Siap Tanam ke PT MPS: Rombongan Dibuat Terkesan

Dalam kunjungan langsung ke kawasan konservasi mangrove, Bupati tak datang sendiri. Ia didampingi sang istri, Prof. Dr. Hj. Sitti Leomo, M.Si, serta Sekretaris Daerah Eddy Uga, dan beberapa kepala OPD lainnya. Sebagai bentuk dukungan nyata, Bachrun turut menyerahkan secara simbolis 1.000 bibit mangrove siap tanam kepada pihak perusahaan.

Rombongan Bupati Muna pun sempat dibuat terkesan saat menyusuri kawasan mangrove milik PT MPS yang terletak di bibir pantai Motewe. Bukan hanya karena hijaunya pepohonan mangrove yang berpadu dengan pemandangan laut yang menyejukkan sejauh mata memandang, tapi karena letaknya yang tak lazim yakni di tengah kawasan industri, yang selama ini sering dicap sebagai penyebab degradasi lingkungan.

Konservasi dan Pemberdayaan Ekonomi

Buka Jalan Konservasi Mangrove! Bupati Muna Beri Bantuan 1000 Bibit Siap Tanam ke PT MPS
Bupati Muna, Drs. H. Bachrun, M.Si saat menjelaskan manfaat tanaman mangrove.

Bupati Muna, Bachrun mengaku tertarik dengan konsep PT MPS, yang tidak hanya membangun kawasan konservasi mangrove, tetapi juga nantinya dirancang sebagai tempat budidaya kepiting bakau. Menurutnya, konsep tersebut merupakan kolaborasi cerdas antara konservasi dan pemberdayaan ekonomi.

“Kalau masyarakat diajak budidaya kepiting bakau, secara otomatis mereka akan ikut menjaga mangrove. Karena itu habitatnya,” ujar Bachrun kepada awak media di sela kunjungan di PT MPS, Rabu, 18 Juni 2025.

Sejalan dengan Visi Besar Bupati Muna

Menariknya, langkah inovatif PT MPS ini sejalan dengan visi besar yang dipaparkan langsung oleh Bupati Muna dalam forum dunia beberapa waktu lalu. Bachrun mewakili Bupati dari Indonesia yang didaulat menjadi pembicara utama pada Revive Our Ocean Collective, bagian dari agenda Konferensi Kelautan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNOC-2025 di Nice, Prancis.

Dalam forum Internasional tersebut, Bachrun memaparkan visinya mengenai ekonomi biru (blue economy) dan ekonomi hijau (green economy), dua pendekatan ekonomi berbasis kelautan dengan memberdayakan masyarakat wilayah pesisir. Termasuk, konservasi ekosistem pesisir (caostal) secara berkelanjutan, seperti pelastarian lamun laut, terumbu karang, dan restorasi mangrove.

“Ini salah satu misi saya setelah dari Prancis, membantu masyarakat melestarikan wilayah pesisir dan tidak merusak mangrove yang selama ini terabaikan,” ungkapnya.

Komitmen Pemerintah Daerah

Buka Jalan Konservasi Mangrove! Bupati Muna Beri Bantuan 1000 Bibit Siap Tanam ke PT MPS
Keindahan Tak Terduga di Tengah Kawasan Industri.

Sebagai bentuk kongret dari pemikiran global itu, Bupati Muna berkomitmen untuk mendukung masyarakat yang peduli terhadap restorasi mangrove dan konservasi ekosistim pesisir. Usaha sekecil apapun akan dibantu pemerintah baik dengan bantuan bibit, maupun pelatihan.

Baca Juga : Bupati Muna Janjikan Dua Lahan Strategis untuk Pembangunan Kantor Basarnas

“Ketika masyarakat memelihara mengrove, lamun laut dan terumbu karang, kami pemerintah akan mengunjungi dan memberikan bantuan karena dampaknya besar sekali bagi keberlanjutan ekosistem dan perekonomian,” kata Bachrun.

Menurut Bachrun, langkah PT MPS yang mendampingkan antara industri dan pelastarian ekosistem pesisir, bisa dijadikan contoh, bahwa industri bisa akrab dengan alam. “Kalau semua usaha seperti ini, saya yakin lingkungan di kawasan industri justru akan pulih dan bisa jadi tempat wisata edukasi,” tutupnya.

Laporan : Arto Rasyid
Editor : Gugus Suryaman

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button