DaerahMuna

Bupati Muna Tinjau Pembangunan Pabrik Jagung, Progres Capai 80 Persen

Muna-Tajam.Co, Pembangunan pabrik jagung untuk industri pangan dan pakan ternak di Desa Bea Kecamatan Kabawo direncanakan bakal rampung pada akhir November 2022.

Lantaran pabrik berbasis hilirisasi jagung kuning yang menelan anggaran sebesar Rp.14,1 miliar bersumber dari pinjaman program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) telah mencapai progres sekitar 80 persen.

Hal itu terkuak saat Bupati Muna, LM Rusman Emba meninjau langsung serta dengan penuh keseriusan mengorek perihal penting terkait progres pembangunan pabrik jagung dengan kapasitas 30 ton tersebut.

Pada kesempatan itu dihadiri juga Wakil Bupati Muna, Bachrun, Asisten II, La Ode Rimba Sua, Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP), Anwar Agigi dan Plt. Kasat Pol PP, Alifakara.

“Kami harapkan nantinya dapat memposisikan jagung sebagai salah satu komoditas yang mampu mendorong kemajuan perekonomian daerah karena memiliki kelayakan teknis, sosial dan ekonomi,” terang Rusman Emba saat ditemui dilokasi, Kamis (10/11).

Sementara itu, Kadis TPHP Muna, Anwar Agigi menerangkan, pengembangkan jagung kuning dengan pendekatan hulu-hilir merupakan bagian dari visi misi Bupati dan Wakil Bupati Muna.

Fasiltas paket teknologi yang sedang dibangun adalah guna mewujudkan setidaknya tiga hal yakni jagung untuk industri pangan, pakan ternak dan pengelolaan limbah jagung.

“Terbangunnya pabrik jagung ini dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan petani, perluasan lapangan kerja, peningkatan PAD, mendorong tumbuh dan berkembangnya sektor perdagangan, industri dan transportasi,” ujarnya.

Adapun dengan adanya pabrik jagung, lanjut mantan sekretaris PUPR itu, para petani dapat menjual jagung basah bersama tongkol tanpa pipil dan selanjutnya diproses untuk menghasilkan produk jagung dalam kemasan.

“Sementara untuk pelaksanaan kedepan akan dibangun pola kerjasama antara petani, operator pabrik atau Investor dan pemda melalui dinas TPHP,” ungkap Anwar.

Menurut Anwar, kebanyakan masyarakat selama ini memahami jika jagung kuning hanya untuk pakan ternak, ternyata dengan hilirisasi justru meningkatkan nilai tambah dari jagung kuning (premium), salah satu produknya untuk industri pangan secara nasional kebutuhan setiap tahun mencapai diatas 1 juta ton dan 90 persen impor.

“Semoga harapan untuk menjadikan muna sebagai pusat perdagangan jagung kualitas ekspor di Sultra dapat terwujud, dan tentu sangat diharapkan dukungan semua pihak,” harapnya.

“Bismillah, ini sebuah langkah kecil untuk muna yang lebih progresif lagi, karena kami percaya akan kemajuan dan masa depan daerah yang lahir bukan dengan kata-kata tetapi dengan tindakan,” tambahnya.

Laporan: Tim redaksi

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button