KesehatanMuna

Desa Ghonsume jadi Pilot Project Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana

MUNA-TAJAM.Co, Menjadi fokus perhatian dalam upaya meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta menanggulangi stunting, Bidang Pokja IV Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat melakukan kunjungan ke Desa Ghonsume, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis (2/11/2023).

Kunjungan tim observasi lapangan daerah ke Desa Ghonsume, yang disambut oleh Wakil Bupati Muna, Drs. H. Bahcrun bersama Wakil Ketua TP PPK Muna, Hj. Sitti Leomo dalam rangka Pilot Project pelaksanaan gerakan keluarga sehat tanggap bencana menuju PHBS.

Ketua IV Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan TP PKK Pusat, Safriati Safrizal, menjelaskan pentingnya gerakan keluarga sehat sebagai bagian dari upaya menurunkan angka stunting, yang menjadi prioritas pemerintah untuk mencapai target 14% pada tahun 2024 mendatang, dan PHBS sendiri menjadi kunci penting dalam mencapai tujuan tersebut.

Menurut Nana sapaan akrabnya, di Ghonsume locus angka stunting mencapai 89 orang, tetapi berkat program gerakan keluarga sehat tanggap bencana, terjadi perubahan signifikan. Program ini juga telah membantu membangun jamban sehat dan tempat Mandi, Cuci, Kakus (MCK) sebagai tahapan pelaksanaan.

“Kami pilih desa ghonsume ini untuk mengambil file projectnya karena rendahnya PHBS disini dan kita ketahui memang untuk menuju PHBS tidak bisa terlepas dari kehidupan kita sehari-hari,” ujar Nana saat diwawancara awak media.

Saat ini TP PKK Pusat sudah mencapai tahapan konservasi lapangan dengan melakukan kunjungan ke daerah-daerah untuk memverifikasi kemajuan yang telah dicapai sesuai dengan laporan sebelumnya.

Selanjutnya, akan ada tahapan survei kepuasan yang mejadi di lokasi dilaksanakan program tersbut untuk menilai manfaat yang dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.

“Dan keberhasilan program ini akan ditentukan oleh masyarakat sendiri, apakah program ini di desa ghonsume bisa menjadi percontohan nasional atau tidak,” jelasnya.

Kata Nana, gerakan keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana menuju PHBS diluncurkan pada 12 Juli 2021 dan berlangsung hingga tahun depan pada bulan April hingga Juni, program ini akan dinilai dan diapresiasi.

Awalnya, program ini ditargetkan untuk satu provinsi, tetapi antusiasme dari seluruh Indonesia menyebabkan partisipasi dari 179 locus. Saat ini, program ini berlangsung di 39 locus dari 15 provinsi.

“Saat ini muna masuk pada locus 39 dari 179 locus se indonesia, olehnya, kami harapkan bagaimana locus ini bisa memberikan informasi secara rapi dan teratur kepada kita terkait dengan proses-progres yang ada di lapangan,” pinta Nana.

Ia juga meminta dukungan dari masyarakat, pemerintah daerah, dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mensukseskan program pusat ini, dengan keyakinan bahwa gerakan keluarga sehat akan membawa perubahan positif yang berkelanjutan dari tahun ke tahun.

“Ini bukan perlombaan, karena tujuannya adalah membantu masyarakat. Jadi kami menggarisbawahi bahwa program ini dimulai dari pemahaman masalah yang ada dan berusaha mengubahnya menjadi lebih baik dari tahun ke tahun,” imbuhnya.

Sementara, Wakil Bupati Muna, Drs. H. Bachrun menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap upaya TP PKK dalam mendorong perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan keluarga. Sehingga pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, TP PKK, dan masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut.

“Masyarakat adalah mitra penting dalam menjalankan program ini, untuk mengatasi masalah stunting dan menjaga kesehatan keluarga. Ini langkah awal yang positif dan kita berharap hasilnya akan memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat,” harapnya.

Bachrun juga menekankan pentingnya edukasi PHBS dalam upaya pencegahan stunting. Olehnya Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif terlibat dalam pelaksanaannya demi terwujudnya gerakan keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana menuju PHBS.

“Kami harapkan kunjungan dari tim obesevasi TP PKK Pusat akan memberikan masukan berharga dalam pengembangan program-program kesehatan di Muna,” tutupnya.

Laporan: Arto Rasyid
Editor: Gugus Suryaman

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button