Impian Terbesar Ridwan Bae Putra Daerah Sulawesi Tenggara
Impian Terbesar Ridwan Bae Putra Daerah Sulawesi Tenggara – Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ir Ridwan Bae, mengungkapkan cita-cita terbesarnya sebagai salah satu putra daerah yang memiliki komitmen terhadap pembangunan di Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu, 21 Agustus 2024.
Disela-sela temu kangennya bersama Insan Pers di wilayah Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat (Mubar), Ridwan Bae menyampaikan keinginannya mewujudkan terbangun dua jembatan penghubung yang strategis. Yakni jembatan penghubung Pulau Muna-Pulau Buton, dan jembatan penghubung Tampo-Tolitoli atau lebih dikenal jembatan penghubung daratan Muna-daratan Sulawesi.
Impian Terbesar Ridwan Bae Putra Daerah Sulawesi Tenggara: Membangun Jembatan Penghubung Strategis
Mantan Bupati Muna dua periode ini tidak ragu-ragu menyampaikan fokus utamanya pada pembangunan dua jembatan penghubung tersebut. “Sekarang perhatian khusus saya soal jembatan penghubung, saya ingin sekali dua jembatan penghubung ini terbangun,” ungkap Ridwan dengan penuh optimisme.
Baca Juga : Ridwan BAE Dukung INSA Tegakan Hukum Satu Pintu di Laut Sultra
Meskipun banyak pembicaraan terkait rencana pembangunan jembatan penghubung, namun hingga saat ini belum terealisasi. Ridwan menegaskan bahwa pembangunan dua jembatan ini bukanlah proyek kecil, melainkan membutuhkan teknologi canggih dan anggaran yang tidak sedikit.
“Jangan lupa membangun jembatan penghubung ini tidak seperti membangun deuker atau jembatan kecil. Yang akan dibangun ini besar, seperti jembatan penghubung Pulau Muna dan Pulau Buton dengan anggaran Rp. 15 triliun, nilai yang tidak sedikit,” jelasnya.
Tantangan dan Kendala Pembangunan Jembatan Penghubung
Impian Terbesar Ridwan Bae Putra Daerah Sulawesi Tenggara – Ridwan mengklaim jika perencanaan dua jembatan penghubung ini sebenarnya telah rampung, namun saat pengajuan anggaran menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024, terkendala dengan fokus keuangan negara pada perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) sebagaimana instruksi Presiden RI, Jokowi Dodo.
Tidak menutup mata menghadapi hambatan dan kendala yang dihadapi untuk merealisasikan impian terbesarnya ini. Berbagai upaya dilakukan termasuk mencari sumber dana alternatif. Seperti melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Namun, upaya ini juga dihadapi dengan kendala ekonomis, karena retribusi kendaraan yang ada di wilayah Muna-Buton tidak mendukung proyek tersebut meski dikelola selama 50 tahun.
“Sekarang kita juga lagi mencari bantuan pinjaman lunak ke luar negeri, termasuk usulan jalan penghubung Tampo-Tolitoli,” terang Ridwan.
Impian Terbesar Ridwan Bae bukan Sekedar Kampanye Politik
Meskipun menghadapi berbagai kendala dan tantangan, tekad Ridwan Bae untuk melihat Sultra maju melalui infrastruktur yang kokoh tidak tergoyahkan. Dengan mantap, Ridwan Bae menuturkan bahwa cita-cita besarnya ini bukanlah sekadar kampanye politik.
Sebaliknya, adalah panggilan hati seorang putra daerah yang ingin melihat daerahnya maju dan berkembang. Dia berharap, jika masih terpilih sebagai anggota DPR RI, perjuangannya tidak akan pernah berhenti. Terlebih, dapat menduduki jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara, perjuangannya untuk mewujudkan pembangunan dua jembatan penghubung ini tentunya akan semakin intens.
“Ini bukan kampanye tapi menjadi cita-cita besar saya ke depan sebagai putera daerah,” tandas Ridwan Bae.
Laporan: Arto Rasyid
Editor: Gugus Suryaman