Muna Baratpolitik

Jangan Coba Tebar Fitnah Jika Tak Ingin Berurusan dengan Tim Advokat Pj Bupati Mubar

MUBAR-TAJAM.Co, Direktur Perencanaan Anggaran Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Dr. Bahri menyadari kerap diterpa dengan isu-isu tak mengenakan jelang perpanjangan masa jabatan sebagai Pj Bupati Muna Barat (Mubar).

Terbaru, Ia kembali diisukan oleh segelintir oknum jika gagal dalam memimpin lantaran diduga tidak mampu menyelesaikan sejumlah masalah yang terjadi di Kabupaten Mubar.

Bahri yang mengetahui hal itu pun menanggapi dengan santai. Menurutnya, apa yang menjadi masukan masyarakat merupakan bagian dari kritikan membangun, sepanjang didasari dengan data dan bukti yang bersifat faktual dan aktual.

Sebagai birokrat, Bahri tak anti kritik bahkan memberikan ruang kepada siapa saja untuk mengkritik kinerjanya selama menjabat sebagai Pj Bupati Mubar.

“Sepanjang kritikan itu untuk membangun silahkan. Tetapi jangan hadir dengan data dan dokumen yang tidak valid serta menyerang pribadi yang cenderung fitnah. Itu yang disayangkan,” ucap Bahri dihadapan awak media, Senin (10/4/2023) lalu.

Bahri mengakui dalam kebebasan berpendapat sudah diatur dalam Undang-undang namun juga harus memperhatikan hak asasi manusia dengan tidak menyerang pribadi ataupun fitnah.

Olehnya, jebolan IPDN 07 itu tak tinggal diam. Saat ini, Bahri telah membentuk tim pengacara guna memberikan efek jera kepada pihak yang berusaha menyerang pribadi.

“Mari kita bangun iklim demokrasi yang baik. Selama ini kita diam, karena diam bagian dari kebijakan. Kritik itu bagian dari membangun tapi juga harus menghargai hak asasi manusia,” tegasnya.

Terpisah, salah satu aktifis muda Mubar, Dedi Walengke menyayangkan atas tudingan miring yang ditujukan kepada Pj Bupati Mubar, yang dianggapnya tidak subtansial. Sebab, banyak program kebijakan Pj Bupati Mubar justru bersifat pemberdayaan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Dedi pun menyarankan kepada mereka yang hari ini mengkritik Pemkab Mubar, untuk tidak subyektif dan kedepankan objektifitas. Jangan hanya karena penafsiran sepihak sehingga membuat kritikan itu tidak berbobot.

“Hanya mereka yang tidak realistis dan objektif ketika menyatakan bahwa Pj bupati mubar gagal, sesungguhnya mereka itu sedang membohongi hati nurani mereka sendiri,” tukasnya.

Laporan: Arto Rasyid

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button