Muna

Ketua DPD KNPI Muna Meminta Taman Segi Tiga Jadi Monumen Penghormatan Alm Marsda TNI (Purn) La Ode Barhim

Ketua DPD KNPI Muna Meminta Taman Segi Tiga Jadi Monumen Penghormatan Alm Marsda TNI (Purn) La Ode Barhim. Taman Segi Tiga yang terletak di Kecamatan Batalaiworu, Kabupaten Muna, kini tengah bersolek. Sebuah pesawat tempur Hawk MK.53 yang dulunya terparkir di kawasan lapak kuliner By Pass kini mulai dirakit ulang di lokasi barunya, tepat di depan Masjid An-Nur. Relokasi ini bukan sekadar pemindahan benda, tetapi menyimpan semangat sejarah dan penghargaan terhadap sosok pahlawan daerah almarhum Marsda TNI (Purn) La Ode Barhim.

Baca Juga : Mental Juara Tim Ganda Putri Muna Patut Ditiru Usai Menang Meyakinkan di Liga Bengkel Tennis Sesion 2

Ketua DPD KNPI Muna Meminta Taman Segi Tiga Jadi Monumen Penghormatan Alm Marsda TNI (Purn) La Ode Barhim: pesawat Hawk MK.53

La Ode Barhim, putra asli daerah yang telah menorehkan sejarah di tubuh TNI Angkatan Udara (AU), adalah sosok penting di balik keberadaan pesawat Hawk MK.53 tersebut. Tak hanya pernah menerbangkannya, alm. juga berperan besar dalam pengadaannya hingga akhirnya bisa diabadikan di tanah kelahirannya, Muna, sejak tahun 2017 lalu.

Ketua DPD KNPI Muna, La Ode Muhram Naadu, SH., MH., turut menyambut positif relokasi pesawat ini. Ia meminta agar Pemerintah Kabupaten Muna menjadikan taman segi tiga tersebut sebagai monumen penghormatan atas jasa La Ode Barhim.

“Pencapaian La Ode Barhim adalah simbol bahwa putra daerah bisa menembus langit prestasi nasional. Monumen ini bukan sekadar mengenang, tapi membakar semangat generasi muda untuk bermimpi besar,” ujar Muhram Naadu, Sabtu, 17 Mei 2025.

Dokumentasi Sejarah Daerah

Ia menambahkan, penghargaan ini juga bisa menjadi titik awal untuk mendokumentasikan sejarah daerah. Banyak tokoh-tokoh daerah muna lainnya yang juga memiliki dedikasi tinggi dan layak dikenang melalui monumen atau penamaan fasilitas publik. Olehnya, langkah awal dari relokasi ini harus dibarengi dengan kebijakan pemerintah untuk memperkuat literasi sejarah daerah.

“Jadi Kedepannya, sebagai bentuk kesadaran sejarah daerah, banyak tokoh-tokoh berdedikasi dan berjasa yang bisa kita abadikan selanjutnya,” tuturnya.

Pengacara muda ini menjelaskan, bahwa pesawat tempur Hawk MK.53 merupakan produksi Inggris yang mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1980 an. Dioperasikan oleh Skuadron Teknis 042 Lanud Iswahyudi, Jawa Timur, pesawat ini telah menjadi bagian penting dalam sejarah penerbangan militer Indonesia.

Hawk MK.53 Simbol Kehormatan Daerah

Sehingga dengan keberadaannya di Muna menjadi simbol kehormatan karena tak banyak daerah di Indonesia yang memiliki monumen pesawat tempur asli. Fakta bahwa La Ode Barhim pernah mengawakinya menjadi nilai tambah yang memperkuat narasi historis monumen ini.

“Sehingga baik pemerintah, pemuda, maupun masyarakat saat ini ditantang untuk menjadikan monumen pesawat Hawk MK.53 sebagai simbol motivasi, yang bukan sekadar sebagai pajangan tumpukan besi tua,” pintanya.

Menurutnya, relokasi pesawat Hawk MK.53 ke Taman Segi Tiga Batalaiworu bukan hanya soal tempat yang lebih layak, tetapi juga tentang bagaimana daerah ini memilih untuk mengingat, menghargai, dan meneladani. Sehingga, dengan menjadikannya sebagai monumen penghargaan terhadap alm. Marsda TNI (Purn) La Ode Barhim, masyarakat muna juga sebenarnya sedang membangun jembatan antara masa lalu yang membanggakan dan masa depan yang penuh harapan.

Ruang Edukasi dan Budaya

Olehnya, Muhram berharap kepada Pemkab Muna dapat menjadikan kawasan monumen ini sebagai ruang edukasi dan budaya, dengan menambahkan informasi sejarah, seperti galeri, atau QR code interaktif agar pengunjung dapat mengetahui kisah-kisah inspiratif dari para tokoh Muna.

Baca Juga : Hari Libur Dukcapil Muna Tetap Buka Layanan Dukung Pejuang PPPK

“Jika berkunjung ke Muna, sempatkanlah datang ke taman segi tiga. Karena di sanalah, semangat terbang tinggi seorang putra daerah terekam abadi dalam bentuk pesawat yang pernah menembus langit Indonesia,” umgkap Muhram.

Sebelumnya, dalam pemindahan pesawat Hawk MK.53 ini bukan perkara ringan. Tim teknisi dari TNI Angkatan Udara secara hati-hati membongkar bagian-bagian pesawat satu per satu. Badan, sayap, hingga ekor pesawat dilepas dan akan dipasang kembali di lokasi baru dengan perencanaan matang agar tampil lebih layak dan monumental.

Simbol Penghargaan Bupati Muna

Sementara itu, Bupati Muna, Drs. H. Bachrun, M.Si, menjelaskan bahwa relokasi ini atas permintaan dari keluarga alm. La Ode Barhim. Sebab lokasi lama dianggap kurang representatif. Selain berada di pinggir pantai yang membuat pesawat cepat rusak dan warnanya memudar, area tersebut juga rentan terhadap vandalisme.

“Kalau tetap di sana, pesawat ini akan cepat rusak, apalagi catnya mudah terkelupas karena udara laut. Belum lagi sering dicoret-coret oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Bachrun.

Relokasi Strategis

Taman segi tiga Batalaiworu dipilih karena lokasinya yang strategis yang berada di pusat keramaian, dekat dengan sekolah dan masjid. Harapannya, monumen pesawat ini bisa menjadi inspirasi langsung bagi para pelajar dan warga sekitar.

“Letaknya yang mudah dijangkau juga memungkinkan para wisatawan lokal dan luar daerah lebih mudah mengaksesnya. Taman ini berpotensi menjadi ikon sejarah sekaligus wisata edukatif di Kabupaten Muna,” tutupnya.

Laporan : Arto Rasyid
Editor : Gugus Suryaman

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button