HukumMuna

Laka Lantas Diduga Akibat Sisa Curah Kering Berhamburan di Jalan Raya

MUNA-TAJAM.Co, Tumpahan sisa curah kering (batu split dan basir) atau bahan dasar campuran aspal dari truck pengangkut di area bundaran tugu arah Pelabuhan Nusantara Raha, Kabupaten Muna, menyebabkan kecelakaan lalu lintas (Lakalantas), Jumat (28/7/2023).

Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 wita, yang dialami oleh seorang warga saat melintas dari arah Pelabuhan Nusantara Raha menuju Sarana Olahraga (SOR) Laode Pandu.

Kondisi jalanan dengan banyaknya sisa curah kering yang berhamburan menyebabkan ban slip sehingga korban seketika kehilangan kendali dan terpental jatuh dari motor yang dikendarai.

Pantuan Redaksi TAJAM.Co, sejumlah buruh dan ojek yang menyaksikan insiden lakalantas tunggal itu dengan sigap menolong korban.

Buruntung korban yang saat itu mengenakan jaket dan celena pendek hanya mengalami luka lecet pada kaki bagian kanan. Sementara motor korban mengalami kerusakan pada bagian sadel tempat duduk (jok) yang terlepas dan bodi motor lecet.

Korban pun yang merasa tidak tahu harus komplain kemana, memilih bergegas untuk meninggalkan lokasi kejadian.

“Saya dari mancing mau pulang ke rumah. Pas belok ke sini (SOR) saya tergelincir karena jalannya ternyata licin,” ungkap korban sembari berlalu.

Sementara itu, seorang ojek yang tidak ingin identitasnya disebutkan mengaku kerap melihat terjadi lakalantas tunggal di area bundaran tugu arah Pelabuhan Nusantara Raha akibat jalan licin.

“Kami sering mangkal disini tunggu penumpang. Tadi siang saja pengendara motor wanita hampir juga jatuh, untung saja masih bisa kendalikan motornya. Ini karena sisa curah yang berhamburan membuat jalanan jadi licin,” katanya yang diamini oleh rekan-rekannya.

Diduga insiden laka lantas tunggal yang dialami seorang pengguna jalan akibat kelalain mobil truck pengangkut curah kering dari Pelabuhan Nusantara Raha menuju di salah satu Perusahaan Jasa Kontruksi Jalan.

Diketahui, sebelumnya Kelompok Studi Mahasiswa (Kosma) Katobu dan Himpunan Mahasiswa (Hipma) Ghone Balano menggelar aksi demonstrasi di Pelabuhan Nusantara Raha, Perempatan lampu lalulintas (Traffic Light) dan DPRD Muna.

Mereka menuntut agar Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Raha bertanggung jawab atas polusi udara, pendangkalan pelabuhan sebagai akibat dari aktivitas bongkar muat curah padat di Pelabuhan Nusantara Raha.

Mereka juga menuntut agar aktivitas bongkar muat curah di Pelabuhan Nusantara Raha sudah harus dalam bentuk kemasan guna meminimalisir dampak lingkungan baik itu polusi udara hingga lakalantas akibat sisa curah yang berhamburan di jalanan.

Tak hanya itu, dari segi ekonomi juga jika aktivitas bongkar muat curah sudah dalam bentuk kemasan diyakini dapat menambah pendapatan para Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) yang ikut terdampak dari polusi udara di Pelabuhan Nusantara Raha.

“Karena, selain meminimalisir dampak polusi udara, juga dapat memberdayakan TKBM di Pelabuhan Nusantara Raha untuk meningkatkan pendapatan,” ungkap Rahmat kepada Redaksi TAJAM.Co usai RDP, Rabu, (26/7/2023).

Laporan: Arto Rasyid

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button