politik

Mahasiswa Sultra Kompak Bagikan Lembaran Reformasi Dikhianati

Mahasiswa Sultra Kompak Bagikan Lembaran Reformasi Dikhianati – Mahasiswa di berbagai kampus Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menunjukkan kekompakan mereka dalam menyuarakan pendapat dan keprihatinan terhadap kondisi politik dengan aksi membagi-bagikan ribuan selebaran dan tabloid berjudul Reformasi Dikhianati pada Kamis, 11 Januari 2023. Aksi ini melibatkan puluhan aktivis mahasiswa dari Universitas Halu Oleo (UHO) dan Universitas Nahdatul Ulama Sulawesi Tenggara (Unusra).

Tidak hanya terbatas pada lingkup kampus, aksi ini juga melibatkan masyarakat umum. Para mahasiswa tidak hanya menyampaikan pesan mereka kepada sesama akademisi, tetapi juga mencoba merangkul dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, dengan menyasar pengguna jalan, pedagang lokal, hingga rumah-rumah kos di sekitar kampus, mahasiswa berusaha memastikan bahwa pesan mereka tersebar luas dan diakses oleh sebanyak mungkin orang.

Baca Juga : 25 Tahun Berlalu, Reformasi Gagal Terwujud, PENA 98 Beri Catatan Menohok

“Ini merupakan bentuk tanggung jawab kita sebagai anak bangsa dan ekspresi cinta kita terhadap Indonesia, terutama dalam menyikapi isu-isu terkini seperti pilpres,” ungkap Akbar, salah satu perwakilan mahasiswa di Kendari.

Mahasiswa Sultra Kompak Bagikan Lembaran Reformasi Dikhianati: Aksi Bersama Mahasiswa Indonesia Bersatu

Mahasiswa Sultra Kompak Bagikan Lembaran Reformasi Dikhianati
Pembagian selebaran reformasi dikhianati oleh mahasiswa muhammadiyah kota Baubau.

Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Indonesia Bersatu bukan hanya terjadi di Kota Kendari. Kota Baubau dan Kabupaten Muna juga menjadi saksi aksi serupa, yang dilaksanakan di depan Universitas Muhammadiyah Buton (UMB) dan Universitas Karya Persada Muna (UKPM). Dengan melakukan aksi serentak, para mahasiswa berupaya menyampaikan pesan tentang kondisi politik yang mereka anggap memerlukan perhatian dan perubahan.

Mahasiswa Sultra Kompak Bagikan Lembaran Reformasi Dikhianati: Gelombang Aksi Serupa di Seluruh Indonesia

Kekompakan mahasiswa terlihat jelas dalam aksi mereka yang tidak hanya di Sulawesi Tenggara, aksi serupa juga terjadi di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia. Mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Indonesia Bersatu melakukan aksi pembagian selebaran serentak di 899 kampus yang tersebar di 35 provinsi. Dengan total 4 juta selebaran yang dibagikan, para mahasiswa berharap pesan mereka dapat sampai kepada masyarakat luas.

Aksi membagikan selebaran ini menjadi salah satu cara mahasiswa mengekspresikan keprihatinan mereka terhadap kondisi politik yang tengah berkembang di Indonesia. Melalui distribusi selebaran dan tabloid, mereka bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap isu-isu penting.

Kritik Terhadap Kondisi Politik dan Pilpres

Aksi ini merupakan bagian dari gerakan mahasiswa yang semakin aktif dalam menyuarakan kritik terhadap kondisi politik di Indonesia, khususnya menjelang pemilihan presiden (pilpres). Mahasiswa menganggap bahwa reformasi yang diidamkan oleh rakyat ternyata tidak sepenuhnya terwujud, dan hal ini menjadi fokus utama dalam selebaran dan tabloid yang mereka bagikan.

Resonansi Nasional Aksi Mahasiswa

Aksi mahasiswa di Sulawesi Tenggara ini tidak berdiri sendiri. Sejalan dengan aksi yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, hal ini menciptakan resonansi nasional. Melalui berbagai media massa dan platform online, publik semakin memahami pergerakan mahasiswa dan pandangan mereka terhadap kondisi bangsa.

Resonansi ini menjadi titik tolak bagi terbentuknya dialog dan diskusi lebih lanjut mengenai isu-isu yang diangkat oleh mahasiswa. Masyarakat umum, pemerintah, dan berbagai pihak terkait menjadi lebih terinformasi dan terlibat dalam proses pembangunan bangsa.

Langkah Proaktif Mahasiswa dalam Menyuarakan Aspirasi

Mahasiswa Sultra Kompak Bagikan Lembaran Reformasi Dikhianati – Dengan membagikan selebaran dan tabloid, mahasiswa mengambil langkah awal untuk menyuarakan aspirasi dan menyampaikan pandangan mereka. Tindakan ini mencerminkan keterlibatan aktif mereka dalam membentuk arah dan kebijakan negara, selain fokus pada dunia akademis.

Keberanian mahasiswa untuk bersuara dan bertindak memberikan inspirasi bagi masyarakat luas. Aksi kolektif ini menciptakan momentum positif untuk memperkuat demokrasi dan keadilan di Indonesia.

Laporan: Arto Rasyid
Editor: Gugus Suryaman

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button