Kendari

Memperingati Hari Pahlawan, PMPK Sultra Desak Keadilan untuk Guru Honorer

Memperingati Hari Pahlawan, PMPK Sultra Desak Keadilan untuk Guru Honorer. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Pemerhati Keadilan Sultra (PMPK Sultra) menggelar aksi demonstrasi di Perempatan Lampu Merah Pasar Baru. Aksi ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional sekaligus memberikan dukungan moril kepada seorang guru honorer, Supriani, yang tengah menghadapi proses hukum. pada Minggu (10/11/2024)

Penghormatan Tak Hanya Bagi Pejuang Kemerdekaan, tetapi Juga Bagi Guru yang Mengabdikan Hidupnya Mencerdaskan Bangsa

Dirman, selaku koordinator aksi, menjelaskan bahwa Hari Pahlawan tidak hanya sekadar memperingati jasa para pejuang kemerdekaan, namun juga mengapresiasi peran guru yang terus berjuang mencerdaskan generasi bangsa.

“Hari pahlawan mungkin dianggap sebagai upaya memperingati peran pejuang kemerdekaan. Tetapi sebetulnya, guru adalah pahlawan yang beroperasi sejak pra-kemerdekaan sampai dengan hari ini,” ujarnya.

Baca Juga : Kasus Supriyani Terus Bergulir, Hakim Diminta Tak Terpengaruh Tekanan Publik

Dugaan Rekayasa Hukum pada Kasus Supriani, PMPK Sultra Tuntut Transparansi

Dirman juga mengomentari kasus hukum yang sedang dihadapi Supriani, seorang guru honorer Sekolah Dasar di Konawe Selatan. Menurutnya, terdapat indikasi manipulasi dalam proses hukum yang melibatkan aparat penegak hukum.

“Dari fakta-fakta persidangan yang kita saksikan di Pengadilan Negeri Andoolo, terlihat adanya dugaan rekayasa kasus yang dilakukan oleh aparat, baik dari kepolisian maupun kejaksaan di Konsel,” tegasnya.

Baca Juga : Ketua Asosiasi Kajian Studi Pertambangan Sulawesi Tenggara Ungkap Dugaan Dokumen Terbang PT. Wisnu Mandiri Batara

PMPK Sultra : Copot Pimpinan Penegak Hukum di Konawe Selatan untuk Pulihkan Kepercayaan Publik

Ia menambahkan bahwa meskipun beberapa oknum kepolisian sedang diperiksa dan kepala seksi pidana umum kejaksaan Konsel telah dicopot, pihaknya tetap mendesak agar pimpinan institusi penegak hukum di wilayah Konawe Selatan juga dicopot.

“ Kita butuhkan saat ini adalah rasa keadilan bagi semua pihak karena telah terjadi defisit kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum di Sulawesi Tenggara akibat kelalaian para pimpinan ”. tandasnya

Aksi Menarik Perhatian Masyarakat

Aksi ini menarik perhatian masyarakat setempat yang turut mendukung perjuangan para mahasiswa untuk mewujudkan keadilan bagi Ibu Supriani.

 

Editor : Andika Trisetia

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button