Katanya La Ege

Mengapa Harus Bachrun?

Oleh: Ketua DPD KNPI Muna, La Ode Muhram Naadu, SH., MH.

Mengapa Harus Bachrun? Saya tidak ingin membahas kesalahan pengucapan: “mispronounce yang dilakukan oleh Pak Bahrun. Yang dalam debat Paslon Pilkada Muna mengucapkan “dilarang optimis”. Notabene konteks pembicaraannya adalah bagaimana kita rasional melihat kondisi keuangan daerah untuk kemudian berjanji untuk membangun ini-itu. Itu poinnya.

Persoalan salah ucap adalah manusiawi. Bukan hal yang substansial jika dibahas untuk kemajuan daerah. Itu bahasan para bocah jika saling ganggu. Bagi saya ada hal yang menarik untuk ditilik, yakni calon itu sendiri dan kesesuaian visi terhadap masalah daerah, berikut kemungkinan itu diwujudkan.

Baca Juga :
Ribuan Mahasiswa Mengikrarkan Diri Mendukung Bahtera di Pilkada Muna

Mengapa Harus Bachrun? Memahami Visi dan Komitmen Bachrun

Abdul Rahman dan Kardini Ribut di Deklarasi Damai Pilkada Tim Hukum Bahtera Santai Saja!
Ketua tim hukum BAHTERA, La Ode Muhram Naadu bersama calon Bupati Muna, Drs. H. Bachrun, M.Si.

Salah satu alasan saya memilih Pak Bahrun adalah beliau sudah selesai dengan dirinya sendiri. Kepemimpinan dalam balutan ibadah. Niatnya untuk menumpuk harta dan memperkaya keluarganya tidak ada. Karakternya Qanaah, merasa cukup soal duniawi.

Melalui postingan ini saya tidak ingin membandingkan beliau dengan calon lainnya yang hasrat berkuasanya sangat dipengaruhi oleh motif untuk memperkaya diri dan keluarganya atau mungkin ada juga yang sudah terbukti seperti itu.

Fokus pada Kemandirian Fiskal

Relevan dengan niatnya, dalam visinya beliau lebih fokus pada kemandirian fiskal daerah ini, dengan konsep yang jelas. Bagaimana kita cari uang untuk daerah, bagaimana uang bisa beredar di Muna, bagaimana lapangan pekerjaan terbuka. Langkah awal yang sudah dimulai bersama Pak Rusman Emba. Itu tidak dimiliki oleh calon lain yang baru berjanji dan visinya tidak sesuai dengan permasalahan Muna hari ini.

Tantangan Penganggaran Daerah

Betul bahwa daerah ini mengalami kesulitan dalam penganggaran. Ada banyak hal yang menjadi penyebab. Termaksud akibat beban pemekaran dan penolakan pengalihan pegawai di DOB saat itu. Saya tidak ingin menyalahkan siapa, tapi ingin mencari solusinya.

Kewajiban Penggunaan APBD

Ruang fiskal sangat sempit. APBD lebih banyak digunakan untuk belanja konsumtif. Olehnya sulit untuk melakukan pembangunan infrastruktur jalan secara maksimal. Perlu analisis mendalam persoalan keuangan daerah, kewenangan dan batasannya. Bukan sekadar menghafal nama-nama jalan atau kecamatan. Kita perlu pemimpin yang menganalisis dengan benar. Sekali lagi, bukan sekadar menghafal.

Baca Juga :
Membludak Bersatunya Pendukung Gomberto dan BAHTERA Kampanyenya Jadi Lautan Manusia

Visi menata keuangan dan membangun daerah harus mempertimbangkan semua aspek. Belum lagi dengan mandatory spending APBD, yang membagi APBD ke Pendidikan 20%, Kesehatan 10%, DTU 25% dan ADD 10%. Variabel ini tidak dimasukan dalam semua visi-misi pasangan calon lainnya. Padahal ini wajib dan ketentuan perundang-undangan.

Integritas dan Pengalaman Birokrasi

Asrafil Ungkap Sosok Bachrun Birokrat Tulen Wakafkan Diri untuk Muna Lebih Baik
Foto bersama Bachrun-Asrafil

Saya menaruh harapan besar pada Pak Bahrun yang dalam posisi paling paham terhadap permasalahan daerah ini. Ia ada dalam pemerintahan dan sedang melakukan pembenahan, untuk membangkitkan Muna ini. Pengalaman birokrasinya jauh melampaui calon lain. Integritasnya teruji dalam puluhan tahun karirnya.

Yang paling utama adalah tidak potensi bagi dirinya untuk membangun oligarki dan memperkaya diri sendiri dan keluarganya. Selain itu faktor regenerasi kepemimpinan yang menjadi terbuka serta mendobrak aspek monopoli kekuasaan dalam balutan simbol tertentu agar ke depannya Muna menjadi lebih demokratis.

Semua calon memang memiliki niat. Itu tergambar dari pribadi calon dan visinya. Saya sudah berpikir mendalam untuk menjatuhkan pilihan ke Pak Bahrun. Saya sudah menilai dengan hati dan pikiran saya.

Semoga kita semua bisa memberinya kesempatan untuk membenahi daerah yang kita cintai ini. Orang-orang tua yang saya hormati, saudara-saudaraku, kakak-adik saya, mari, kita titip amanah ke Pak Bahrun.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button