MUNA-TAJAM.Co, Diskusi publik yang digelar oleh Komunitas Whatsapp Group (WAG) Jaringan Intelektual (Jati) Muna dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kabupaten Muna ke 64 Tahun, Rabu (5/7/2023) malam, berlangsung cukup bernas. Diskusi ini digagas oleh Dr. Lapiliha yang merupakan inisiator Jaringan Intelektual Muna.
Giat Diskusi yang berlangsung secara daring (Via Zoom Meeting & Live Facebook/YouTube) itu mengusung tema “Pembangunan Peradaban Wuna Untuk Ketahanan Daerah (Ketahanan Nasional)”, dengan menghadirkan sejumlah pakar sebagai pemateri, termasuk figur Bakal Calon (Balon) Bupati Muna.
Sejumlah pakar yang memaparkan materi pada kegiatan diskusi publik ini diantaranya adalah mantan Rektor UHO, Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.Si. yang saat ini sebagai Rektor Universitas Karya Persada Muna terkait pembangunan ketahanan pertanian. Selanjutnya, strategi reformasi birokrasi dan penerapan zona integritas dalam pemerintahan daerah oleh Pj. Bupati Mubar, Dr. Bahri, S.STP., M.si dan Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. H. Andi Bahrun, M.Sc. Agric. tentang pembangunan berbasis inovasi dan kolaborasi.
Sebagai Ketua NU Muna, La Pata Abdu bertindak sebagai moderator. Beberapa pakar lainnya hadir dalam diskusi yang bernuansa silaturahmi ini, yakni direktur Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim, Dr. Ir. Muhammad Karim, mantan Kadis Pertanian, Ir La Ode Sifa Biku, Founder Anova Group, La Ode Baladin dan peserta zoom lainnya yang berasal dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan akademisi.
Paparan Bakal Calon Bupati
Dalam diskusi tersebut terdapat sesi figur Balon Bupati Muna yang dimintai tanggapan terkait strategi implementasi atas rekomendasi para pakar. Salah satunya adalah Founder PT Mitra Pembangunan Sultra, La Ode Gomberto, yang secara tegas mengutarakan niatnya untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Muna.
Sebagai Bacabup yang sudah memiliki partai, yakni Ketua DPC Partai Gerindra Muna, La Ode Gomberto menyampaikan niatnya untuk maju semata untuk pengabdian kepada masyarakat.
“Saya tidak mengejar jabatan, tunjangan, nama besar seorang Bupati apalagi sanjungan dari orang banyak. Namun pentingnya kewenangan agar dapat berbuat dan bermanfaat bagi orang banyak,” tegas pria yang dulunya pernah bekerja sebagai Tukang Bangunan ini saat dihubungi via telepon.
Adapun paparan Gomberto dalam diskusi tersebut berkutat pada kebijakan penggunaan APBD tepat sasaran dan pro terhadap rakyat kecil, salah satunya yakni pemberdayaan sumber daya lokal dan para pengusaha lokal. Ia pun menyerap masukan para pakar sebagai bagian dari dasar menentukan visinya kedepan juga suatu kebijakan jika nantinya ia terpilih.
Tak hanya Gomberto, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sultra, La Ode Kardini yang juga digadang-gadangkan sebagai Balon Bupati Muna turut memberikan tanggapannya. Sementara Balon Bupati Muna lainnya seperti Syarifuddin Udu, LM Iksan Taufik Ridwan dan LM Rajiun Tumada berhalangan hadir.
Peluang Bakal Calon
Melansir dari Zonasultra.com (4/7), pengamat politik Sultra, Najib Husein, peluang para bakal calon Bupati Muna ini akan ditentukan usai Pemilihan Calon Legislatif (Pilcaleg) 2024.
Najib Husein menilai para calon bupati seharusnya sudah mulai memainkan peran pada partai politik yang bakal bertarung di Pileg 2024 nanti. Figur La Ode Gomberto dianggap bisa menjadi kuda hitam jika dirinya bekerja secara masif di lapangan.
“Bisa jadi pemilih mencari figur baru di Pilkada Muna karena tidak hanya bicara soal Rajiun dan Iksan, Rusman Emba ataupun Ridwan Bae,” urainya.
Laporan: Arto Rasyid