DaerahMuna

Panitia Umumkan Lomba Menulis Esai “Sejarah Kepahlawanan di Muna”, Berikut Pemenangnya

MUNA-TAJAM.Co, Lomba menulis esai “Sejarah Kepahlawanan di Muna” yang diselenggarakan oleh Founder PT Mitra Pembangunan Sultra, La Ode Gomberto akhirnya dinyatakan usai. Panitia mengumumkan para pemenang pada momentum memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, Kamis (17/8/2023).

Kompetisi yang diadakan sejak 5-15 Agustus 2023 ini telah menarik minat banyak penulis sejarah muda yang tersebar se-Indonesia. Para juara nantinya menerima hadiah masing-masing Juara 1 Rp 12.000.000, Juara 2 Rp 8.000.000 dan Juara 3 Rp 5.000.000.

Sebagai apresiasi, penyerahan hadiah berupa uang tunai ini akan diserahkan langsung oleh Founder PT MPS, La Ode Gomberto bertempat di UPT Museum Bharugano Wuna, yang dirangkaikan dengan presentasi karya didepan forum, pada 26 Agustus 2023 mendatang.

Panitia akan mengundang dan memfasilitasi para juara yang berdomisili di luar daerah. Hasil lomba bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. Bagi yang belum beruntung, rencananya lomba serupa akan diadakan kembali di momentum memperingati hari sumpah pemuda.

Founder PT Mitra Pembangunan Sultra, La Ode Gomberto mengucapkan selamat kepada para pemenang dan berterima kasih karena dapat kembali menggugah semangat memahami sejarah kepahlawanan di Muna.

“Semangat kepahlawanan di Muna semoga dapat diinspirasi oleh banyak orang. Kita juga berharap karya para juara ditindaklanjuti dengan pengusulan gelar pahlawan nasional dari Muna,” ujar Gomberto kepada Redaksi TAJAM.Co.

Gomberto mengatakan bahwa para peserta yang belum terpilih sebagai juara, tak usah berkecil hati, karena kedepannya akan diadakan lagi lomba serupa dengan nilai hadiah yang besar.

“Bagi yang belum beruntung, tak usah berkecil hati. Kedepan kita akan gelar lagi. Saya sangat senang dengan respon peserta yang tinggi. Ini membuktikan bahwa masih banyak generasi kita yang tidak melupakan sejarah,” beber pengusaha inspiratif asal Muna ini.

Akademisi Universitas Sulawesi Tenggara, yang merupakan salah satu juri, La Ode Muhram Naadu, mengatakan, indikator penilaian melihat dari sisi orisinalitas, penggunaan bahasa dan penggunaan data.

“Kami kesulitan dalam menentukan juara. Esai yang dikumpulkan sebagian besar sangat bagus. Dari sisi orisinalitas dan penggunaan bahasa rata-rata sangat bagus, memang ada yang tidak fokus membahas sejarah dan memiliki typo. Namun kami tetap menekankan sumber data. Karena esai ini akan ditindaklanjuti untuk pengusulan gelar pahlawan,” kata Muhram Naadu.

Penulis Buku Muna Nol Kilometer ini mengungkapkan, bahwa peserta yang ikut tidak hanya berasal dari wilayah Muna saja, namun tersebar di provinsi lain juga.

“Pesertanya hebat-hebat. Bukan hanya dari Muna. Tapi dari provinsi lain di Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Ini lomba yang sangat ketat. Kami tidak menyangka antusiasme para penulis,” imbuh pria yang telah menghasilkan 11 karya buku ini.

Sementara itu, Dewan Juri Lomba Essay Kepahlawanan Muna, Ramadhan mengaku dewan juri cukup kesulitan menentukan pemenang, sebab tulisan peserta mempunyai gaya yang berbeda-beda dan menarik. Panitia menerima 45 (empat puluh lima) tulisan, semuanya dinilai dengan indikator lomba dengan ketat. Ia mengapresiasi antusias peserta dalam mengikuti lomba essay kepahlawanan di Muna.

“Peserta sangat antusias. Banyak kisah perjuangan pahlawan di Muna yang dikisahkan peserta yang mungkin belum diketahui publik,” ujar Sekretaris AJI Kota Kendari itu.

Redaktur Kendari Pos itu berharap siapa pun pemenangnya, tidak langsung berbesar hati. Yang belum meraih kemenangan pun jangan berkecil hati. Karena bagi dia, lomba ini hanya ajang untuk mengasah kemampuan menulis dan merefleksi sejarah para pejuang di Tanah Muna dalam melawan dan mengusir penjajah.

“Tentunya perjuangan pahlawan di Bumi Sowite, kata dia, bisa menjadi inspirasi generasi saat ini untuk meningkatkan jiwa patriotisme dan nasionalisme,”tutupnya.

Adapun nama-nama yang keluar sebagai pemenang kompetisi adalah sebagai berikut:

Juara 1 diraih oleh Abdul Rajab Sabaruddin.
Dengan judul: “LM Idrus Effendi diantara Pena dan Senjata.”
Karya ini kaya akan data dan informasi. Melakukan penelusuran pustaka dan wawancara. Sangat fokus membahas sejarah dan disiplin dalam penggunaan bahasa.

Juara 2 diraih oleh Baharuddin Yusuf Bin Alimudin Al Malany.
Judul “Pemuda Muna yang Melawan NICA”.
Karya ini juga kaya akan data dan informasi, fokus membahas sejarah dengan gaya bahasa yang mudah dipahami dan tertib dalam penggunaan bahasa.

Juara 3 diraih oleh Dwi Yuliantari.
Dengan judul “Pahlawan Pendidikan di Muna.”
Karya ini kaya akan data dan informasi, fokus membahas sejarah serta datanya cenderung baru namun dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk diketahui, sebelum penetapan Juara peserta dihubungi oleh panitia dan diwawancarai seputar karya yang ditulisnya. Selain itu digunakan cek plagiarisme agar karya yang juara bukan merupakan hasil plagiasi. Serta dilakukan penelitian sumber data yang diperoleh.

Laporan: Arto Rasyid

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button