Muna

Penyaluran BLT di Desa Napalakura Sempat Terganggu Oleh Aksi Tak Perpuji Oknum Guru ASN

Penyaluran BLT di Desa Napalakura Sempat Terganggu Oleh Aksi Tak Perpuji Oknum Guru ASN. Dua oknum Guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) diduga melakukan aksi tidak terpuji, yang diduga dengan sengaja mengganggu proses penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) kepada 17 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), yang berlangsung di Balai Desa Napalakura, Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna, pada, Jumat, 28 Maret 2025.

Baca Juga : Dugaan Penghasutan! Penyegelan Kantor Desa Napalakura Berujung Laporan Polisi

Penyaluran BLT di Desa Napalakura Sempat Terganggu Oleh Aksi Tak Perpuji Oknum Guru ASN: Dalang Kegaduhan

Kedua ASN tersebut berinisial (UH), seorang Guru PKN di SMPN 2 Napabalano, dan rekannya (F), Guru Agama di SMAN 1 Napabalano. Kedua Guru ini diduga kuat sebagai aktor utama atas kegaduhan yang sempat terjadi saat penyaluran BLT berlangsung.

Dengan berdalih meminta salinan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) dari perangkat desa yang bertugas saat itu, kedua oknum Guru bersama sekelompok warga menerobos masuk ke dalam balai desa yang bertepatan saat para warga selaku KPM juga sedang berkumpul untuk menerima bantuan.

Indikasi Pemaksaan dan Intimidasi

Penyaluran BLT di Desa Napalakura Sempat Terganggu Oleh Aksi Tak Perpuji Oknum Guru ASN
Suasana prosesi penyaluran BLT DD tahap pertama kepada KPM di Desa Napalakura, yang sudah berlangsung lancar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, nampak (UH) diduga memaksa salah satu perangkat desa yakni Kasi Umum Narlia, untuk menandatangani tanda terima surat permohonan permintaan salinan LPJ Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD). Tak hanya itu, (UH) juga mengintimidasi Kasi Pemerintahan, Irpa Wisanti, agar menyerahkan salinan LPJ tersebut, yang membuat salah satu KPM, Wa Ito merasa terganggu.

Tak tahan dengan kegaduhan akibat ulah (UH) dan (F), warga lanjut usia (Lansia) itu pun, segera berdiri menghampiri kedua oknum Guru tersebut sembari menyuarakan kekesalannya dengan lantang. “Jangan kalian ribut di balai desa, Bikin ribut terus, kami datang karena ada undangan, Sementara kalian tidak ada undangan” ujar Wa Ito. Diketahui, aksi spontan warga lansia itu sempat terekam video amatir milik seorang warga lain yang kemudian viral di media sosial melalui unggahan akun Facebook Junia Laode.

Memicu Ketegangan dan Adu Argumen

Kasi Umum, Narlia mengungkapkan bahwa ia sempat dipaksa untuk menandatangani surat tanda terima oleh (UH) dengan nada tinggi. Sementara itu, (F) menggebrak meja dengan keras sehingga memicu ketegangan dan terjadi adu argumen. “Saya bersih kukuh menolak tanda tangan, sampai adu argumen antara kami perangkat desa dengan pihak mereka, akibatnya proses penyaluran BLT sempat terganggu,” ujar Narlia, saat ditemui Redaksi TAJAM.Co, pasca kegiatan.

Aksi yang Sudah Terencana

Menurut Narlia, aksi tersebut seakan sudah direncanakan karena awalnya kedua oknum Guru tersebut bersama sekelompok warga berada diluar pagar balai desa dan gerbang masuk desa, namun saat warga KPM mulai berdatangan, mereka juga masuk dan langsung meminta salinan LPJ APBDes kepada Kasi Pemerintahan, Irpa Wisanti.

“(UH) juga mengancam kami, dihadapan ibu Irpa Wisanti menyuruh agar mengeluarkan semua barang-barang penting karena sebentar lagi dia mau menyegel kembali belai desa,” kata Narlia menirukan perkataan (UH).

Mengklaim Perwakilan Masyarakat

Penyaluran BLT di Desa Napalakura Sempat Terganggu Oleh Aksi Tak Perpuji Oknum Guru ASN
Seorang warga lansia penerima manfaat BLT DD di Desa Napalakura.

Ironisnya, (UH) yang mengatas namakan sebagai perwakilan masyarakat Desa Napalakura ini, tak menampik bahwa dirinya memang menolak kegiatan penyaluran BLT kepada PKM dilaksanakan di balai desa yang notabane masih bermasalah.

Baca Juga : Budidaya Udang Vaname Berkualitas di Muna Wujud Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

“Sebenarnya banyak alternatif lain karena fasilitas umum banyak disini, apalagi penyaluran BLT ini penerimanya hanya 17 orang, jadi tidak terlalu penting untuk dilaksanakan di balai desa, apalagi dalam konteks masih bermasalah,” ujarnya.

Merasa Berhak Mengetahui LPJ DD dan ADD

Namun, Ia membantah bahwa kehadiran mereka untuk mempersulit pengurusan penyaluran BLT kepada KPM. Tetapi, bertujuan meminta salinan LPJ DD dan ADD T.A 2019 – 2024. Hal itu dilakukan karena (UH) bersama sekelompok warga merasa berhak untuk mengetahui LPJ tersebut.

Selain itu, (UH) juga menyebut bahwa, warga lansia Wa Ota, tidak paham dengan tujuan mereka sehingga sampai tersinggung. “Mungkin dia pikir kami datang mempersulit pengurusan hari ini. Tapi sebelumnya kami sudah ketemu kasi pemerintahan dan menyampaikan untuk penyerahan BLT silahkan dilaksanakan,” timpalnya.

Ia menambahkan, bahwa Balai Desa Napalakura sebenarnya telah disegel oleh masyarakat, namun kemudian segelnya dibuka tanpa adanya konfirmasi dan membuat kegiatan secara sepihak. “Penyegelan balai desa merupakan puncak dari pergerakan yang telah dibangun selama berapa tahun ini,” tandasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button