Piawai Bermain Rambi Mbololo Bahtera Miliki Tempat Istimewa di Hati Masyarakat Muna
Piawai Bermain Rambi Mbololo Bahtera Miliki Tempat Istimewa di Hati Masyarakat Muna. Sebagai salah satu putra daerah yang ikut bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Muna 2024, pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1 (satu), Drs. H. Bachrun, M.Si – La Ode Asrafil, SH., MH, menunjukkan komitmen tinggi dalam menjaga dan melestarikan budaya serta kearifan lokal suku Muna.
Baca Juga :
Alih alih Purnama Ramadhan Dapat Dukungan Solid Kader 20 Pengurus DPC Gerindra Muna Malah Mundur
Piawai Bermain Rambi Mbololo Bahtera Miliki Tempat Istimewa di Hati Masyarakat Muna: Sambutan Meriah dengan Kabhanti Gambusu
Hal ini terlihat jelas dalam berbagai momentum kegiatan kampanye yang mereka lakukan di tengah-tengah masyarakat.
Seperti saat blusukan di lingkungan Sumurbata, Kelurahan Raha II, Bachrun-Asrafil dengan akronim Bahtera ini disambut meriah warga setempat, yang diawali dengan tradisi Kabhanti Gambusu atau berpantun diiringi alat musik gambus, yang menjadi salah satu kesenian lisan tradisional muna.
Sambutan hangat dari masyarakat ini juga menjadi bukti bahwa pasangan Bahtera memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.
Bachrun Menunjukan Kepiawaian Memainkan Rambi Mbololo
Tidak berhenti sampai situ saja, menutup kegiatan blusukan di lingkungan Sumurbata, Bachrun juga menunjukkan kepiawaian dalam memainkan Rambi Mbololo atau pukul gong, yang juga salah satu tradisi yang telah ada sejak lama di suku Muna.
Dalam kesempatan itu, Bachrun tidak hanya menunjukkan kemampuannya tetapi juga mengajak warga untuk tetap melestarikan tradisi ini.
Dukungan Penuh dari Masyarakat
Kehadiran Bahtera di tengah masyarakat dan partisipasi aktif mereka dalam kegiatan budaya mendapat respon positif dari warga setempat. Banyak warga yang menyatakan dukungannya terhadap Bachrun-Asrafil karena dianggap mampu mengangkat dan melestarikan budaya lokal.
Seorang warga setempat, Dwi Astuti mengatakan, bahwa Bachrun – Asrafil adalah harapan baru bagi Muna. “Kami butuh pemimpin yang tidak hanya pintar tetapi juga peduli dengan budaya kita,” ujarnya.
Menurutnya, dengan komitmen kuat Bahtera, masyarakat Muna memiliki harapan besar untuk masa depan budaya. Olehnya dukungan penuh dari masyarakat dan langkah-langkah konkret yang direncanakan diharapkan dapat menjaga dan melestarikan kekayaan budaya suku Muna untuk generasi mendatang.
Baca Juga :
Mengapa Harus Bachrun?
“Pasangan Bahtera telah menunjukkan bahwa mereka tidak hanya siap memimpin tetapi juga siap menjaga warisan budaya yang berharga ini,” ungkapnya.
Program Pelestarian Budaya
Sementara itu, Calon Bupati, Bachrun, kerap menyampaikan diberbagai kesempatan, bahwa telah merancang berbagai program yang juga fokus pada pelestarian budaya. Salah satu program unggulannya yakni setiap hari Kamis wajib menggunakan Bahasa Daerah. Baik itu Aparatur Sipil Negera (ASN) lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Muna hingga peserta didik.
Bachrun mengatakan, dengan langkah-langkah konkret ini, pasangan Bahtera bertekad untuk menjadikan budaya Muna sebagai salah satu daya tarik untuk daerah. Ia percaya bahwa pelestarian budaya tidak hanya penting untuk identitas daerah tetapi juga dapat menjadi sumber ekonomi baru melalui pariwisata budaya.
“Insha Allah kalau Bahtera diamanahkan pimpin muna, setiap hari kamis itu kita wajibkan berbahasa muna, jadi kalau ketemu saya harus bahasa muna,” imbuhnya.
Pentingnya Pendidikan Budaya
Begitu juga, Calon wakil Bupati, Asrafil, menunjukkan antusiasme yang sama. Ia menyatakan bahwa budaya dan kearifan lokal adalah identitas yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
“Pentingnya mengajarkan pendidikan budaya kepada anak-anak muda agar mereka tidak melupakan akar budaya mereka sendiri,” tutup Eks Kepala BPN Kediri ini.
Laporan: Hendrik Kurniawan
Editor: Andhika Trisetia