RMB3 Tampil Beda Atasi Persoalan Sampah di Muna

RMB3 Tampil Beda Atasi Persoalan Sampah di Muna. Di tengah polemik berkepanjangan soal sampah yang mencemari wajah Kota Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), kelompok masyarakat yang tergabung dalam Relawan Muna Bersih Bersama Bahtera (RMB3) justru tampil beda. Mereka tak sekadar bersuara lewat kritik, tapi turun langsung ke lapangan. Menunjukan komitmen mereka bukan kaleng-kaleng namun serius, terstruktur, dan menyentuh hati.
Baca Juga : Sekolah Rakyat Bakal Dibangun Pemkab Muna Sediakan Lahan 8 Hektare
RMB3 Tampil Beda Atasi Persoalan Sampah di Muna: Lahirkan Gagasan
Mengusung tema “Membangun Kesadaran dan Mendukung Lahirnya Perda Pengolahan Sampah yang Berkelanjutan”, RMB3 memulai langkah konkrit melalui talk show yang berlangsung pada Kamis, 1 Mei 2025. Acara ini menjadi panggung penting termasuk Bupati Muna Drs. H. Bachrun, M.Si., Wakil Bupati La Ode Asrafil, SH., MH., serta Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas Karya Persada Muna, Dr. Albert, dan unsur Forkopimda.
Diskusi yang cukup alot itu menghasilkan beragam gagasan, mulai dari pembentukan regulasi pengelolaan sampah jangka panjang hingga strategi penyadaran masyarakat.
Momentum Kolaboratif Menyegarkan
Tak sekedar kegiatan seremoni saja, aksi nyata RMB3 berkolaborasi dengan jajaran Pemda Muna langsung menggelar aksi bersih-bersih lewat jalan santai. Di agenda ini, nampak Bupati dan Wakil Bupati ikut turun ke jalan, membawa kantong kresek, memungut sampah yang berserahkan di jalan layaknya warga biasa. Turut serta juga Forkopimda, DPRD, kepala OPD, hingga pelajar, menjadikan kegiatan jalan santai ini sebagai momentum kolaboratif yang menyegarkan.
Aksi tersebut menjadi bukti nyata bahwa kebersihan bukan hanya urusan petugas kebersihan semata, tapi tanggung jawab bersama. Bahkan ketika rombongan melintasi kawasan di bilangan RSUD dr. LM Baharudin, pemandangan unik tersaji. Bupati dan Wakil Bupati secara spontan turun ke laut menggunakan rakit dan jaring untuk mengangkat sampah yang mengotori permukaan air.
Perda Sampah Bakal Disahkan
Bupati Muna, Bachrun menegaskan bahwa sampah adalah persoalan kolektif, bukan semata beban pemerintah. Olehnya perlunya kesadaran masyarakat, terutama warga Kota Raha, untuk mulai disiplin dalam membuang sampah pada tempatnya.
Tak hanya memberikan apresiasi kepada RMB3, Bachrun juga menegaskan bahwa langkah selanjutnya adalah mendorong lahirnya Peraturan Daerah (Perda) tentang pengelolaan sampah. Nantinya, jika Perda ini disahkan, akan ada sanksi tegas bagi pelanggar, mulai dari denda hingga pidana.
“Meski pun tiap jam pemerintah bersihkan tapi masyarakatnya tetap buang sampah sembarangan, ya tetap saja kotor dan kumuh,” ujar Bachrun.
Muna Bersih Harus Datang dari Pengabdian Tulus
Wakil Bupati Muna, La Ode Asrafil, punya harapan lebih besar. Menurutnya, kegiatan bersih-bersih seperti ini seharusnya tidak hanya menjadi event musiman, tapi harus dijadikan agenda rutin. Ia menyebut bahwa tekad untuk menjadikan Muna bersih harus datang dari pengabdian yang tulus.
Kendati tantangannya besar, namun jika dikerjakan dengan ikhlas dan konsisten, hasilnya akan terasa. Bahkan, untuk menguatkan infrastruktur pengelolaan sampah, ia berencana menginstruksikan seluruh lurah, RW, dan kepala lingkungan untuk segera menyediakan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di tiap wilayah.
Baca Juga : PKH di Napalakura Dipolitisasi? Bupati Muna Luruskan Isu
“Kegiatan langsung ke lapangan seperti ini punya efek kuat. Tapi harus dilakukan secara berkala. Itu cara terbaik untuk menggugah hati masyarakat,” tutupnya.
Sementara itu, ketua RMB3, Muharam menyebut, aksi RMB3 bersama pemerintah bukan sekadar seremonial yang hanya berakhir di panggung. Ada semangat nyata di baliknya, bahwa membangun kota bersih memerlukan aksi kolaboratif dan kesadaran kolektif.
Sehingga melalui aksi kecil ini, Kota Raha akan bangkit menjadi simbol kesadaran ekologis di Bumi Sowite. Tentu saja, dengan catatan semua pihak ikut ambil bagian.
“Aksi kami ini mungkin sederhana memungut sampah tapi berharap dampaknya bisa meluas demi menggugah, menginspirasi, dan mendorong lahirnya kebijakan yang berpihak pada lingkungan,” tandas Muharam.
Laporan : Arto Rasyid
Editor : Gugus Suryaman