Advetorialpolitik

Sosok Pak Ir Dari Buruh Menuju Parlemen Morowali 2024

MOROWALI-TAJAM.Co, Berangkat dari seorang aktivis buruh yang kerap vocal memperjuangkan hak-hak para buruh hingga tercatat dalam sejarah perjuangan buruh sejak tahun 2016 lalu. Menjadikan sosok Irman tak asing lagi di kalangan masyarakat Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Pasalnya, pria yang karib disapa pak Ir itu bersama sejumlah rekan aktivis gencar dalam mengawal aspirasi buruh terkait diskriminasi yang terjadi antara tenaga kerja lokal (TKL) Vs tenaga kerja asing (TKA) di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Teranyar, saat perjuangan TKL vs TKA membuahkan hasil dengan menjadi sorotan publik di tahun 2018 lalu, mengantarkan pak Ir bersama seorang rekannya Asnan As’ad yang dikenal vocal dan saat itu sebagai mantan buruh di PT IMIP diundang di stasiun TV nasional yakni TV One menjadi narasumber pada acara Indonesia Lawyer Club (ILC).

Tak menyia-nyiakan kesempatan. Pak Ir saat itu memanfaatkan momen dengan terus menyuarakan hak-hak para buruh. Ia menyebut jika masih banyak tugas dan tanggung jawab sebagai pemuda dilabeli aktivis buruh yang belum terselesaikan, terutama penyelesaian masalah buruh lokal dimega proyek nasional PT. IMIP.

Meski saat ini pak Ir telah berlabel seorang pengusaha muda dibidang pertambangan nikel, tak menghentikan langkahnya untuk terus memperjuangkan hak-hak buruh serta masyarakat di daerahnya.

Olehnya, di momentum pesta demokrasi lima tahunan sekali itu, pak Ir telah memantapkan diri untuk ikut bertarung sebagai calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Morowali.

Partai Golongan Karya (Golkar) dipilihnya sebagai kendaraan politik dengan daerah pilih (Dapil) II mencakup Kecamatan Bungku Selatan, Menui Kepulauan, Bahodopi dan Kecamatan Bungku Pesisir.

Bukan tanpa alasan, pak Ir yang dikenal humble itu maju pada Dapil II. Hal itu dilandasi permasalahan buruh yang kerap terjadi, adanya diskriminasi atau perlakuan berbeda terhadap tenaga kerja pribumi dengan TKA, mulai dari jaminan sosial, kenaikan upah, Union Busting atau terjadinya pemberangusan serikat pekerja serta gerakan pekerja untuk berserikat sangat sulit, ditambah dengan masalah lainnya.

“Saya berikhitar ketika dipercayakan menjadi wakil rakyat di DPRD Morowali untuk maksimal berkontribusi, berkarya, mendengar, menampung dan memperjuangkan aspirasi rakyat,” ucap pak Ir saat bincang santai bersama Redaksi TAJAM.Co, Senin (15/5/2023) malam.

Tentunya, Ia mengaku memiliki banyak program diantaranya bagimana terciptanya regulasi pemberdayaan dalam melibatkan secara penuh para pengusaha lokal dibidang pertambangan.

“Ini suatu kesukuran dari Tuhan Yang Maha Esa Morowali diberikan sumberdaya alam yang sangat melimpah, tentunya sebagai pengusaha lokal atau pemilik modal harus banyak dilibatkan, jangan kita yang punya daerah dijadikan budak di negeri sendiri yang kaya akan sumber daya alam nikelnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut Komisaris PT Aulia Rafa Membangun, jika dalam mensejahterahkan masyarakat di Morowali menjadi tugas bersama, namun tentunya tugas terberat ketika diberikan amanah oleh masyarakat Morowali.

“Mengemban amanah itu berat, tapi Insha Allah saya tidak akan mengkhianati komitmen masyarakat dengan apa yang dititipkan kepada saya ketika terpilih nantinya,” ujar pak Ir.

Olehnya, Politisi Gorkar itu tak lupa meminta doa dan dukungan, serta usaha dari masyarakat untuk dapat menangkan dan terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Morowali Periode 2024-2029.

Laporan: Arto Rasyid

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button