DaerahMunawisata

Target Masuk 50 Besar, Pemkab Muna Siap Mengikuti Ajang ADWI dan API 2023

MUNA-TAJAM.Co, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna targetkan dapat masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata (ADWI) serta Anugerah Pesona Indonesia (API) Tahun 2023.

Pasalnya, dari 50 desa wisata terbaik ADWI nantinya bakal dilakukan visitasi langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno bersama dewan juri.

Hal itu diketahui, saat Dinas Pariwisata (Dispar) baru saja menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait kesiapan desa wisata yang bakal didaftarkan di dua ajang bergengsi skala nasional tersebut, Senin (6/2/2023).

Rakor yang berlangsung di kantor Dispar itu turut dihadiri oleh Ketua Dekranasda sekaligus Ketua TP-PKK Muna, Yanti Setiawati bersama sejumlah Kepala OPD, Camat dan Kades.

Kepala Dinas Pariwisata Muna, H. Syahrir menerangkan, desa wisata saat ini menjadi trend baru pengembangan destinasi pariwisata di Indonesia.

Hal itu sesuai dengan arah pandang Kemenparekraf RI dalam pengembangan pariwisata untuk mengimplementasikan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi sebagai kunci menyambut pariwisata era baru pasca pandemic.

Dimana program pengembangan desa wisata juga, lanjut mantan Kadis Balitbang itu, sejalan dengan program PAKEMSISDESA yang tengah dirintis Pemkab Muna saat ini.

“Dengan mengedepankan aspek kualitas dan keberlanjutan lingkungan serta membawa manfaat pada usaha-usaha masyarakat sehingga lapangan kerja terbuka seluas-luasnya,” ujarnya.

Mantan Kepala Balitbang Muna itu, menambahkan dalam ajang ADWI dan API terdapat sejumlah penilaian. Diantaranya kategori daya tarik pengunjung yang meliputi, destinasi keunikan, keaslian alam dan buatan.

Destinasi surga bawah laut, makanan dan minuman tradisional, promosi digital, dan brand pariwisata.

“Jadi untuk beberapa pekan kedepan kami akan menjaring potensi desa untuk kriteria penilaian itu. Khusus desa wisata akan diikutkan semua tapi akan disurvey kembali dari tim provinsi mana yang layak dilanjutkan dan mana yang tidak,” ungkap Syahrir.

Ketua Dekranasda Muna, Yanti Setiawati mengatakan, selain pentingnya dukungan kebijakan anggaran juga dibutuhkan keseriusan dari pemerintah daerah bagaimana mendesain desa wisata sehingga betul-betul memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk ingin selalu berkunjung.

Sebab dari segi pemasaran, wisata adalah jualan bagaimana menjual kemasan wisata itu sendiri.

“Jika berkaca dengan desa wisata daerah lain banyak dikunjungi, lantaran memiliki ciri khas yang hanya bisa ditemui disitu atau meski ada juga didaerah lain namun dengan penyajian yang berbeda,” ungkap istri Bupati Muna ini.

Ketua TP-PKK Muna itu juga menekankan pentingnya promosi yang bukan saja sebagai tugas pemerintah setempat namun seluruh masyarakat. Sebab, berkaca saat tenun masalili masuk dalam nominasi API pada tahun 2019 lalu, hanya masuk pada peringkat ke lima, sementara dari segi kualitas maupun desain tenun masalili tentunya dapat bersaing dengan produk daerah lain.

“Tenun masalili saat itu cuma bisa peringkat kelima, itu lantaran promosinya yang kurang saja. Olehnya itu dibutuhkan pemikiran bersama,” tutupnya.

Laporan: Arto Rasyid

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button