Muna-Tajam.Co, Sejumlah kelompok tani Desa Wakadia Kecamatan Watopute dilatih cara membuat pupuk organik dengan memanfaatkan limbah pertanian dan kotoran hewan. Hal ini guna menggenjot produktifitas tanaman Holtikultura, Sabtu (22/10).
Pelatihan yang merupakan program kemitraan masyarakat dan dosen Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo (UHO) ini, juga memberikan sejumlah pelatihan kepada petani seperti metode pengendalian hama dan penyakit tanaman tomat dan cabe.
Bimbingan teknis (Bimtek) pemanfaatan umbi gadung untuk pestisida nabati, budidaya tanaman tomat yang memanfaatkan limbah rumah tangga sebagai POC serta pembuatan benih jagung kuning secara mandiri.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UHO, Hj. Sitti Leomo menerangkan, tak hanya memberikan pelatihan kepada kelompok tani, namun pihaknya juga lakukan penelitian sebab beberapa waktu lalu saat survey lokasi ditemukan sejumlah masalah dalam penyiapan benih.
“Karena itu kami datangkan ahli benih UHO, Prof. Gusti Ayu bersama rombongan dosen pertanian dimana tugas utama kami adalah pengabdian tentang pemanfaatan limbah pertanian dan kotoran hewan diolah jadi pupuk organik,” tutur istri Wakil Bupati Muna ini.
Menurut dosen senior di fakultas pertanian itu, program kemitraan masyarakatan ini bertujuan sebagai edukasi bagi kelompok tani agar tidak membakar limbah pertanian, melainkan diolah menjadi pupuk atau pestisida.
“Saya tau petani banyak gunakan pupuk kimia dan kalau sering digunakan maka kondisi tanah bisa jenuh, sehingga agar tanah bisa subur kembali harus memakai pupuk organik,” jelasnya.
Sementara itu, Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Muna, tahun depan rencananya bakal mendirikan depot pupuk organik pertanian dengan harapan melalui depot itu para petani dapat belajar dengan bimbingan dari UHO.
Sebab ditengah disersi atau kurangannya bantuan pupuk subsidi sebagaimana Peraturan Menteri Pertanian (Mentan) sebelumnya, hanya ada sembilan jenis komuditas yang mendapat bantuan subsidi.
Diantaranya untuk tanaman pangan seperti jagung, padi dan kedelai. Jenis tanaman holtiktura mencakup cabe, bawang merah dan bawang putih.
“Sedangkan perkebunan mencakup tanaman tebu, kopi dan kakao inilah yang disubsidi pemerintah, olehnya program kemitraan masyarakat dan dosen Fakultas Perikanan Universitas Haluoleo (UHO) ini sangat penting untuk diikuti,” kata Kadis TPHP Muna, Anwar Agigi.
Wakil Bupati Muna, Bachrun yang turut menghadiri kegiatan pelatihan petani itu mengatakan, masyarakat bisa sejahtera jika pertanian di daerahnya maju, sementara Muna memiliki tiga sektor unggulan yakni pertanian, peternakan dan perikanan.
“Jadi fokus pemerintah saat ini mengembangkan tiga sektor unggulan ini untuk wujudkan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.
Program kemitraan masyarakat dan dosen fakultas pertanian UHO itu turut dirangkaikan penyerahan bantuan pupuk organik secara simbolis oleh ketua tim pengabdian masyarakat UHO, Hj. Sitti Leomo kepada Wakil Bupati Muna, Bachrun.
Laporan: Tim redaksi