Tersembunyi Kisah Inspiratif Gomberto Dibalik Program Asimilasi Rutan Raha

Tersembunyi Kisah Inspiratif Gomberto Dibalik Program Asimilasi Rutan Raha. Program asimilasi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, menghadirkan satu kisah unik dari balik jeruji. Bukan sekadar ajang pembinaan, program ini menjadi titik balik transformasi bagi La Ode Gomberto, menjadi individu yang lebih baik lagi dan bermanfaat bagi masyarakat serta lingkungan sekitar.
Baca Juga : Dibalik Tembok Tinggi Rutan Kelas II B Raha 326 Warga Binaan Ikut Rasakan Hikmat Ibadah Kurban
Tersembunyi Kisah Inspiratif Gomberto Dibalik Program Asimilasi Rutan Raha: Profesional di Lingkungan Kerja
Gomberto adalah warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang mendapat kesempatan menjalani program asimilasi di luar tembok Rutan Raha. Dalam melaksanakan kegiatan sosialnya ini, Ia ditempatkan bekerja di PT Mitra Pembangunan Sultra (MPS), perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur jalan, jembatan, dan gedung, dengan gaji Rp. 4 juta per bulan.
Selama mengikuti program asimilasi, Ia tidak hanya menjalankannya secara profesional di lingkungan kerja. Lebih dari itu, Gomberto ikut menyumbangkan ide-ide inovatif dalam program sosial perusahaan.
Gagasan Dibangunnya Taman Bakau

Salah satu gagasannya adalah harmonisasi antara industri dan alam dapat berdampingan tanpa harus saling meniadakan. Suatu pendekatan simbiosis yang menentang pandangan umum yang kerap menyalahkan industri sebagai biang kerusakan alam.
Gomberto mengusulkan agar membangun kawasan konservasi mangrove yang terletak di kawasan operasional perusahaan. Gagasannya ini, kini tengah direalisasikan PT MPS. Di lahan seluas 10 hektar milik perusahaan, Gomberto dibantu karyawan lainya membangun taman bakau. Kawasan ini dirancang tidak hanya difungsikan sebagai paru-paru lingkungan, tapi juga akan menjadi lokasi budidaya kepiting bakau, memberi nilai tambah ekonomi dan ekologi.
Manfaatkan Limbah Perusahaan
Kegiatan sosial ini pun tak lepas dari pengawasan Rutan Kelas IIB Raha untuk memastikan program asimilasi dijalankan dengan nilai-nilai pembinaan dan tetap berada dalam koridor hukum yang berlaku.
Tak berhenti di situ, Gomberto juga memanfaatkan limbah perusahaan seperti drum (tong besi) bekas yang didaur ulang menjadi tempat sampah. Idenya ini disambut baik oleh pihak perusahaan, apalagi rencananya tempat sampah tersebut akan dibagikan secara gratis ke warga sekitar.
Disambut Baik Perusahaan
Direktur PT MPS, Dwi Bayu, membenarkan bahwa gagasan Gomberto bukan hanya unik tapi juga progresif yang sangat sejalan dengan visi perusahaan yang tengah gencar menjalankan program sosial bertema lingkungan.
Baca Juga : Gomberto Kembali Kepelukan Masyarakat Melalui Jalur Asimilasi Ini Penjelasan Ka Rutan Raha
“Untuk diketahui bersama kawasan mangrove ini memang milik perusahaan, dan ide pak Gomberto aplikatif. Umumnya orang berpikir industri merusak lingkungan. Tapi melalui pendekatan ini, kami ingin buktikan industri pun bisa berpihak pada lingkungan,” terang Dwi Bayu, Rabu, 17 Juni 2025.
Industri Bisa Jadi Solusi Bukan Masalah
Sementara itu, Gomberto berharap melalui kegiatan sosial ini, gagasannya dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas bahwa keberhasilan usaha bisa lahir dari inovasi yang jujur dan pendekatan yang bijak terhadap lingkungan.
“Jika dikemas dengan hati dan visi yang berpihak pada masyarakat dan lingkungan, industri bisa menjadi bagian dari solusi bukan masalah,” harapnya.