KENDARI-TAJAM.Co, Titik balik (turning point) perjuangan pemuda menjadi subjek dalam mengawal pembangunan daerah jelas arahnya, adalah alasan utama Andi Baso Amirul Haq memantapkan diri maju sebagai salah satu Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra).
Mantan Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (BADKO HMI) Sultra Periode 2018-2020 itu, resmi mendaftarkan diri di kantor DPD Partai Gerindra Sultra, pada Kamis (19/1/2023) sekitar pukul 15.30 Wita.
Putra kelahiran Bau-bau ini maju pada daerah pemilihan (Dapil) IV yang meliputi Kota Baubau, Kabupaten Buton, Buton Selatan (Busel), Buton Tengah (Buteng) dan Kabupaten Wakatobi.
“Alhamdulillah hari ini saya telah resmi mendaftar di partai gerindra sebagai bacaleg DPR provinsi dapil IV. Dan tentu sebagai kader, saya siap tunduk pada aturan dan mekanisme yang berlaku di partai,”ujar Andi Baso sapaan akrabnya saat ditemui Redaksi Tajam.Co.
Pemuda yang telah menyelesaikan pendidikan di Jurusan Psikologi Universitas Insan Cita Indonesia, Jakarta itu mengaku untuk maju pada kontestasi Pilcaleg 2024 mendatang, saat ini telah mengantongi rekomendasi dukungan dari tiga (3) DPC Partai Gerindra meliputi DPC Kota Bau-bau, Buton dan DPC Gerindra Busel.
“Kita sebagai pemuda wajib berpartisipasi dalam perhelatan ini. Harapannya, agar anak muda menjadi subjek mengawal pembangunan daerahnya sendiri bukan lagi menjadi objek yang tidak jelas arahnya kemana,” ungkap Andi Baso yang juga mantan Ketua Umum Satgas Pemuda Covid-19 Sultra.
Lanjut, Ketum Indonesia Esports Association (IESPA) Sultra periode 2021-2026 ini menerangkan, bahwa dalam prosesnya, Ia telah menyiapkan visi misi sebagai bahan presentase untuk kemudian dipaparkan kepada ketua DPC terkait.
“Jadi bukan hanya secara geopolitik namun juga secara demografipolitik. Ini juga menjadi standarisasi khusus bahwa politik anak muda tentunya berbeda,” tutupnya.
Diketahui Andi Baso Amirul Haq adalah anak dari pasangan Drs. H. Andi Muhammad Syahir Baso, SH., MH dan Dra. Hj. Murni.
Almarhum ayahnya pendiri sekaligus Rektor pertama Universitas Muhammadiyah Buton periode 2000-2008 dan Panitera Muda Hukum Banding Pengadilan Tinggi Agama Kendari, sedangkan ibunya merupakan pensiunan PN, Guru SDN Wangkanapi Baubau, SDN 91 Kendari.
Laporan: Army