Video Viral Mendiskreditkan Pelayanan Medis Pihak RSUD LM Baharuddin Bakal Tempuh Jalur Hukum?
Video Viral Mendiskreditkan Pelayanan Medis Pihak RSUD LM Baharuddin Bakal Tempuh Jalur Hukum? Pihak manajemen RSUD dr. H. LM. Baharuddin menyayangkan beredarnya video yang memperlihatkan seorang keluarga pasien mengamuk di rumah sakit lantaran menuding tidak mendapat pelayanan yang memadai hingga menyebabkan pasien meninggal dunia.
Baca Juga :
Hijrah ke BAHTERA Eks Loyalis Rajiun Diserang Buzzer
Video Viral Mendiskreditkan Pelayanan Medis Pihak RSUD LM Baharuddin Bakal Tempuh Jalur Hukum? Tanpa Konfrimasi
Sayangnya, aksi yang terekam video amatir seorang warga tersebut kemudian menjadi viral di media sosial, terutama di Facebook, tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu ke pihak RSUD dr. H. LM. Baharuddin.
Kepala RSUD, dr. Muhammad Marlin, melalui Kepala Bagian Tata Usaha, Wa Ode Muslimat, menyayangkan penyebaran video yang dilakukan tanpa mengetahui kejadian secara utuh. Ia menjelaskan, pasien berinisial NG (73) masuk ke Unit Gawat Darurat (UGD) pada Rabu, 4 September 2024, sekitar pukul 22.00 Wita, dengan diagnosis penyakit hipertensi dan diabetes melitus (DM).
“Pasien sebelumnya sudah pernah dirawat di sini dengan riwayat stroke,” ujarnya kepada media, Minggu, 7 September 2024 malam.
Penolakan Tindakan Medis oleh Anak Pasien
Di ruang UGD, kata Muslimat, pasien diobservasi oleh dokter sebelum dipindahkan ke ruang rawat inap flamboyan. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP), dr. Wahid, menyarankan pemasangan selang NGT atau selang sonde yang dimasukkan melalui hidung ke lambung untuk memberikan nutrisi dan obat, mengingat kondisi pasien sudah tidak bisa makan dan minum. Namun, anak pasien menolak tindakan medis tersebut dengan menandatangani pernyataan penolakan.
“Pada Jumat sekitar pukul 09.00 wita, cucu pasien tiba-tiba mencari dokter untuk segera memberi tindakan karena kondisi pasien kritis. Padahal sesuai SOP perawat jaga sudah menyampaikan ke dokter yang saat itu sedang melakukan visite terhadap pasien lainnya,” jelas Muslimat.
Insiden Amukan Keluarga Pasien
Sayangnya, lanjut Plh Direktur RSUD dr. H. LM. Baharuddin ini, sebelum sempat mendapat tindakan medis, pasien dinyatakan meninggal dunia. Sehingga cucu pasien yang merasa tidak mendapat pelayanan kemudian mengamuk di selasar ruang inap Melati dan merusak fasilitas sekitar.
Baca Juga :
Andri Mengecam Nama Rusman Emba Dijadikan Alat Propaganda Politik di Pilkada Muna
“Kami berharap kejadian serupa tidak terulang lagi karena dapat merugikan pasien lainnya,” katanya.
Muslimat mengatakan, pihak manajemen RSUD dr. H. LM. Baharuddin turut berduka cita atas meninggalnya pasien. Namun, tindakan keluarga pasien yang mengamuk di ruang rawat inap tidak dapat dibenarkan karena bisa berdampak buruk terhadap pasien lainnya.
Sementara itu, atas insiden tersebut pihak manajemen RSUD dr. H. LM. Baharuddin berharap agar masyarakat lebih bijak dalam menyebarkan suatu informasi dan terlebih dahulu melakukan konfirmasi sebelum menyebarkan informasi yang belum tentu benar.
Terkait Video Viral Kemungkinan akan Menempuh Jalur Hukum
Menurutnya, saat ini, pihak manajemen RSUD tengah menunggu kepulangan Direktur RSUD dr. H. LM. Baharuddin yang sedang menjalani ibadah umroh, untuk membahas tindakan selanjutnya terkait video viral tersebut termasuk kemungkinan akan menempuh jalur hukum.
“Kami sementara menunggu pak direktur pulang umroh untuk menindaklanjuti persoalan beredarnya video viral yang telah mendiskreditkan pelayanan di rumah sakit tanpa melakukan konfirmasi terlebih dulu,” tandas Muslimat.
Laporan: Hendrik Kurniawan
Editor: Andhika Trisetia